Bermain Peran: Cara Membangkitkan Imajinasi si Kecil
Lisa Lohiser, Ed.D.
Manager of Early Childhood Development Research at the Fisher-Price Play Lab
Ed.D. Learning and Teaching in Social Contexts
M.S. Creativity & Change Leadership
B.S. Elementary Education
Ibu dari 2 anak
Tidak punya waktu luang untuk membaca? Jangan khawatir.
Beberapa tips utama untuk mendorong si Kecil bermain peran:
- Moms dapat menyediakan beberapa awal cerita untuk membantu mereka memulai bermain.
- Ciptakan suasana dengan set bermain, properti, dan kostum yang mendorong mereka untuk dapat berpura-pura & bermain peran.
- Moms juga dapat menggunakan cara atau trik yang akan datang dengan memerankannya bersama tokoh-tokoh favorit mereka untuk membantu membuat pengalaman baru tersebut yang tidak terlalu mengintimidasi.
- Moms juga perlu ikut bergabung dengan dunia khayalan mereka supaya dapat membantu memperluas keterampilan mereka (Dan, it’s fun!)
Seiring dengan pertumbuhan si Kecil, imajinasi mereka adalah tempat dimana mereka mulai memahami dunia, bagaimana semuanya bekerja, dan berbagai peran yang dapat dimainkan oleh orang dewasa. Mulai dari mengoceh di telepon mainan, hingga memasak makan malam di dapur mainan mereka, bermain peran membantu si Kecil mempelajari cara kerja dunia nyata dan bagaimana mereka bisa masuk ke dalamnya.
Sebagai seorang ahli tumbuh kembang anak usia dini dan ibu dari dua anak, aku sudah sering bepergian ke negeri khayalan saat bermain peran. Namun, jika Moms sudah lama bermain peran dengan si Kecil, berikut ini akan aku bagikan tentang apa yang bisa Moms harapkan seiring pertumbuhan si kecil, serta beberapa tips untuk membantu memicu imajinasi mereka.
Kenapa bermain peran itu penting?
Pretend play memungkinkan si Kecil menjelajahi dunia di sekitarnya dengan nyaman dan penuh keajaiban dalam imajinasinya. Mereka bisa berpura-pura menjadi petani yang sedang memanen hasil panen, dokter hewan yang sedang merawat hewan, atau pembalap mobil yang memenangkan perlombaan. Intinya, imajinasi si Kecil tak ada habisnya!
Saat mereka menggambarkan apa yang terjadi dalam skenario pura-pura mereka, ternyata si Kecil sedang mengembangkan kemampuan berbahasa yang penting ya Moms, yang nantinya dapat membantu mereka berbicara, memahami, dan menggunakan kata-kata tersebut sesuai dengan artinya.
Ketika si Kecil bermain dengan anak-anak lain, mereka semakin mengembangkan kemampuan berbahasa mereka, sosial, dan problem-solving. Baik saat mereka membangun benteng atau memilih peran untuk bermain rumah-rumahan, bermain bersama membantu anak-anak belajar berkompromi, bernegosiasi, dan berbagi.
Bermain peran juga dapat mendorong self-regulation (mengontrol diri) dan emosi yang penting. Si Kecil yang berpura-pura melakukan pertandingan gulat atau bermain hiu dan ikan kecil, mereka belajar mengendalikan emosi, serta bagaimana menetapkan dan menghormati batasan.
Yang paling penting, si Kecil menemukan makna dan tujuan melalui bermain peran, yang membantu mereka dalam membangun kepercayaan diri dan harga dirinya. Jika mereka dapat mengenakan topi koki dan membuat kue ulang tahun terbaik untuk para Moms, apa lagi yang dapat mereka lakukan?
Tips mudah untuk bermain peran
Sudah siap untuk memulai Moms? Ini dia beberapa tips sederhana yang dapat Moms terapkan untuk membantu si Kecil mengerti melakukan bermain peran.
- Gunakan boneka mainan untuk "mempraktikkan" acara besar atau baru yang akan si Kecil ikuti, misalnya pergi berlibur atau masuk ke sekolah baru. Bermain dan berlatih akan membantu mereka menjadi terbiasa sehingga kegiatan baru tersebut tidak akan terasa terlalu menakutkan.
- Moms bisa membuat awalan cerita untuk memicu imajinasi mereka, seperti "Apakah boneka beruang kamu lapar? Apakah mereka juga suka makan apel?"
- Biarkan mereka bersenang-senang! Si Kecil bisa langsung berpura-pura ketika mainan yang mereka pakai membuat suasana menjadi seru, misalnya mainan interaktif atau versi mainan dari barang-barang untuk orang dewasa.
- Bermainlah dengan mereka: Kembangkan kemampuan pretend play si Kecil dengan memperkenalkan cerita baru yang lebih kompleks yang kaya akan emosi, bahasa, dan alat peraga yang seru. Misalnya, Moms dapat berpura-pura berkemah di dalam ruangan dengan bekerja sama membangun tenda, lalu “memanggang” marshmallow di sekitar api unggun.
Tips menarik:
- Moms bisa mengajak si Kecil ke tempat baru dan menambah pengalaman mereka dalam menambahkan alat baru ke dalam kotak peralatan bermain peran. Jalan-jalan ke museum atau berkemah di alam terbuka dapat memunculkan ide-ide baru dalam bermain!
- Buatlah sebuah pertunjukan dan biarkan si Bintang Kecil yang mengatur segalanya, mulai dari kostum hingga alur ceritanya!
- Coba gunakan satu benda dengan cara yang tidak terduga. Misalnya, dekatkan balok persegi panjang ke telinga Moms dan katakan "halo!" Hal ini menunjukkan kepada si Kecil bagaimana mereka dapat menggunakan satu benda untuk mewakili sesuatu yang lain.
- Biarkan si Kecil bermain dengan anak-anak yang lebih tua (saudara kandung, sepupu, tetangga, dll.). Anak-anak yang lebih tua tidak hanya "keren" menurut si Kecil tetapi mereka juga berpikir dan bermain dengan cara yang baru dan berbeda, sehingga dapat membantu memperluas dunia imajinatif sang anak.
Bagaimana Bermain Peran Berkembang
Kemungkinan Moms akan melihat permainan peran si Kecil mulai dari usia 9-12 bulan, yang biasanya merupakan tindakan-tindakan kecil atau sederhana seperti mengetuk-ngetukkan tangan mungil mereka pada laptop mainan atau menggendong boneka bayi.
Rata-rata, si Kecil beralih pada bermain peran lagi sekitar usia 2 tahun. Inilah saatnya Moms akan melihat mereka memerankan adegan dan peran yang biasa mereka lihat di kehidupan nyata, seperti orang tua yang merawat bayi atau dokter yang sedang memeriksa pasien.
Timeline bermain peran pada si Kecil
Setiap anak berkembang sesuai dengan fase waktunya masing-masing. Jadi, di bawah ini hanyalah tahapan umum ya Moms.
12-18 bulan: Meniru tindakan sederhana setelah mengamati apa yang dilakukan oleh orang dewasa.
12-18 bulan: Menggunakan alat peraga dengan cara yang realistis saat mereka bermain, seperti melakukan panggilan pura-pura pada telepon mainan mereka
16-24 bulan: Menggunakan alat peraga dengan cara yang tidak terduga saat mereka bermain, seperti berpura-pura bahwa pisang adalah telepon
24-30 bulan: Terlibat dalam bermain peran dengan berbagai objek dan tindakan
24-36 bulan: Membayangkan diri mereka sebagai benda atau orang lain saat bermain
30-36 bulan: Bermain khayalan bersama Moms dan orang lain yang membentuk ceritanya yang sangat nyata
Tugas Orang Tua
Jadi, bagaimana hasilnya Moms? Perlu Moms ingat bahwa tidak ada cara yang salah dalam bermain peran. Si Kecil mungkin sedang mencari tahu bagaimana dunia nyata bekerja, tapi bukan berarti apa yang dilakukan mereka itu harus selalu sempurna ya. Jika mereka sedang ingin menanam pohon dari tongkat bisbol di kebun pura-pura mereka, ini saatnya untuk Moms menawarkan diri membantu memanennya.
Dan jika Moms belum mencoba pizza selai kacang & brokoli spesial hari ini dari dapur si koki kecil, jangan lupa untuk segera dimakan, karena hal-hal kecil tersebut bisa menjadi momen indah yang paling menyenangkan buat para Moms.
PRODUCTS
Berikut ini adalah beberapa playtime favorit untuk memicu imajinasi si Kecil dan mendorong bermain peran.
Berikut ini adalah beberapa playtime favorit untuk memicu imajinasi si Kecil dan mendorong bermain peran.