Rayakan Tiap Langkahnya

Mendorong Kemandirian pada Anak Usia Prasekolah

Say hello kepada tips parenting yang lebih seru. Fisher-Price hadir di sini untuk membantu Moms menikmati setiap kemenangan kecil, buang jauh segala ekspektasi, dan pastinya tambahkan semangat positifmu. Setelah lebih dari 90 tahun menjadi teman setia keluarga, Fisher-Price telah mempelajari bahwa perkembangan bisa terjadi secara alami ketika kebahagiaan menjadi prioritas.
 
Krystal Starke, Ph.D.  
Child Testing Researcher  
Ph.D. Curriculum, Instruction, and the Science of Learning, University at Buffalo 
B.S. Psychology, St. Bonaventure University
 
Dapatkan intisari-nya!
Tidak ada waktu untuk membaca? Tak masalah! Berikut rangkumannya
  • Menambahkan waktu untuk membiarkan si Kecil menyelesaikan tugas sendiri (atau dengan sedikit bantuan dari orang tua) ke rutinitas harian atau mempraktikkannya di masa mendatang adalah cara yang bagus untuk mengembangkan keterampilan mereka
  • Berlatihlah terlebih dahulu seperti bagaimana membuka kotak makan siang atau paket makanan ringan, sehingga mereka siap ketika harus melakukannya sendiri.
  • Menyemangati si Kecil tidak hanya dapat meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri mereka, namun juga membuat mereka bersemangat untuk terus mencoba melakukan segala sesuatunya sendiri.
Jika Moms memiliki anak usia 3 hingga 5 tahun, ayo mulai mempersiapkan kesiapan sekolah dan kemampuan si Kecil untuk lebih mandiri. Moms mungkin pernah mendengar “Aku bisa melakukannya kok!” atau hal serupa secara rutin – dan mereka senang bisa melakukan berbagai hal sendiri. Jika si Kecil belum siap, kemungkinan besar karena tubuh kecilnya belum siap dan itu tidak masalah. Keterampilan ini bukan hanya tentang menyelesaikan tugasnya, tetapi tentang prosesnya. 
 
Si Kecil perlu berlatih bahwa tidak hanya keterampilan untuk menyelesaikan tugas, namun memiliki rasa percaya diri, dan kemauan mandiri untuk mencoba, serta mengambil risiko gagal dalam sesuatu. Kadang kala si Kecil hanya fokus pada menyelesaikan tugasnya saja. 
 
Keterampilan seperti bersiap-siap untuk pergi keluar, membuka kotak makan siang, paket makanan ringan, atau bahkan mengajukan pertanyaan ketika mereka tidak yakin apa yang harus dilakukan adalah keterampilan kemandirian yang penting bagi anak-anak usia prasekolah, dan Moms dapat membantu mereka melatihnya seiring waktu.
 
Bagaimana mengetahui ketika mereka siap untuk mencoba?
 
Biasanya, sekitar usia 2 tahun, balita terlibat dalam aktivitas yang benar-benar mereka minati – menyusun setiap mainan di sekitar rumah Moms menjadi menara atau membuat benteng dari bantal. Si Kecil merasa sudah bisa melakukan sesuatu sendiri karena mereka mulai bermain sendiri dan melihat diri mereka sendiri sebagai seorang yang sudah dewasa. Tak lama kemudian, mereka bahkan akan mulai menyuarakan, “Aku mau melakukan ini,” atau “Aku gak mau”
 
Sekitar usia 3 tahun, si Kecil akan mulai merasa bangga pada diri sendiri karena telah menyelesaikan sesuatu sendirian. Mereka juga (terkadang akan penuh semangat) bersikeras untuk melakukan sesuatu secara mandiri ketika orang dewasa mencoba membantu. Setelah 3 tahun tersebut, si Kecil akan terus mengembangkan keterampilan mereka, belajar dari kesalahan, memecahkan masalah, dan menjadi lebih percaya diri.
 
Dari usia 4 hingga 5 tahun, anak-anak mulai tertarik dan percaya diri dalam mengambil risiko – artinya mereka bersemangat melihat apa yang terjadi ketika mereka mencoba sesuatu yang baru atau menantang. Proses ini membantu mereka lebih memahami konsekuensinya, dan mengatasi hal-hal yang tidak pasti.


Fisher-Price Rock-a-Stack (Eco Friendly)

Mempraktikkan Kemandirian: Dasar-Dasarnya
Jadi bagaimana caranya untuk membantu si Kecil mempraktikkan kemandiriannya? Hal baiknya adalah hal itu tidak memerlukan perubahan besar, beberapa cara terbaik untuk melakukannya dapat dilakukan melalui aktivitas sehari-hari.

  1. Mulailah dengan rutinitas. Jika meninggalkan rumah, biarkan mereka memakai sepatu atau jas hujan sendiri. Jika Moms bersiap-siap untuk tidur, biarkan si Kecil mengoleskan pasta gigi ke sikat giginya sendiri. Moms mungkin perlu membantu sedikit jika mereka masih belajar bagaimana melakukan hal-hal tersebut, namun jika mereka mengetahui bahwa hal yang sama diharapkan dari mereka pada waktu-waktu tertentu, mereka akan terbiasa dan mulai melakukannya sendiri.
  2. Berlatih untuk masa mendatang. Jika si Kecil akan pergi ke taman kanak-kanak atau perkemahan, Moms dapat melatih mereka membuka kotak makan siang atau paket makanan ringannya terlebih dahulu. Dengan begitu, saat si Kecil pergi makan siang sendirian (mereka bisa melakukannya!), si Kecil tidak perlu menunggu bantuan dari orang dewasa.
  3. Jadilah penggemar nomor 1 mereka. Berikanlah si Kecil pujian dan bersikap antusias. Penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa Moms melihat upaya dan kerja keras si Kecil dalam melakukan sesuatu secara mandiri. Hal ini membangun kepercayaan diri si Kecil dan mendorong mereka untuk terus mencoba dan mengembangkan keterampilan ini. 
 
Ingatlah bahwa…
  1. Periksa lagi target dan ekspektasi sebagai orang tua. Sebagai orang dewasa, kita memiliki cara sendiri untuk melakukan sesuatu. Cobalah untuk melupakan ekspektasi itu. Anak usia prasekolah akan mencoba melakukan berbagai hal dengan caranya sendiri. Misalnya, jika Moms memulai sebuah puzzle, Moms mungkin ingin memulai dengan bagian luarnya, tetapi si Kecil mungkin memulai langsung ke tengahnya karena mereka senang melihat wajah karakter favoritnya. Tidak apa-apa membiarkan mereka bereksperimen untuk menyelesaikan puzzle tersebut, karena hal ini mendukung pemikiran kritis dan memberikan kesempatan bagi Moms dan si Kecil untuk membicarakan mengapa suatu cara bisa bekerja secara berbeda dari cara lain nantinya.
  2. Membantu bukan berarti selalu melakukannya untuk mereka. Mempraktikkan kemandirian bukan berarti mereka tidak akan meminta bantuan. Ini adalah batu loncatan dari yang awalnya mengenakan jas hujan harus disuruh dahulu, menjadi mengenakannya karena kemauan dan kesadaran sendiri. Ada beberapa cara yang dapat Moms lakukan untuk membantu dan tetap membuat si Kecil mengerjakan keterampilan ini sendiri. Pertama-tama, cobalah mendukung mereka, baik secara fisik menyelesaikan langkah-langkah tersebut bersama mereka, tetapi juga tanyakan kepada si Kecil apa yang harus dilakukan selanjutnya di antara langkah-langkah tersebut untuk memperkenalkan tahapan-tahapannya. Selanjutnya, cobalah untuk tidak terlalu terlibat dan hanya mendukung mereka secara verbal dengan kalimat seperti, “Tangannya yang masuk lengan baju kok cuman satu? Ingat kan trik agar kantong celana tidak menggumpal?” Hal ini membuat si Kecil tetap fokus pada tugas dan membantu mereka menavigasi prosesnya sambil tetap membangun kepercayaan diri selama prosesnya.
  3. Bergaul dengan teman-teman yang lebih muda! Dengan mengizinkan anak bergaul dengan beberapa teman yang lebih muda, mereka akan mendapat kesempatan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan memamerkan keterampilan mereka. Mereka dapat mengajari anak-anak yang lebih kecil bagaimana mencoba hal-hal baru dan mengambil sisi lain dari pembelajaran keterampilan untuk membawa perubahan. Kemudian, ketika mereka kembali mencoba keterampilan yang mereka kuasai, mereka akan memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dan siap menghadapi momen-momen sulit tersebut.
Tugas Orang Tua
 
Bagaimana perasaannya Moms? Wajar jika merasa stres ketika si Kecil mulai menunjukkan kemandiriannya. Banyak hal membutuhkan waktu lebih lama untuk mereka lakukan, terkadang sedikit berantakan, dan terkadang sulit membiarkan mereka mengambil risiko tersebut. Cobalah untuk berpikir tentang cara menguasai keterampilan kemandirian karena hal itu merupakan suatu proses, yang tentunya akan ada tantangan, namun akan ada banyak momen untuk dirayakan juga!